Rabu, 20 Maret 2019

Dasar - Dasar Komunikasi


Sudah tahukah kalian apa yang dimaksud komunikasi? Apakah komunikasi hanya berarti tentang dua orang yang sedang berbicara satu sama lainnya saja?

Dalam komunikasi ada beberapa konsep dasar yang harus diketahui. Komunikasi adalah:
  1. Kemampuan dasar manusia yang pertamaa kali
  2. Sesuatu yang menyatu dengan sistem dan tata cara kehidupan sosial masyarakat
  3. Merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusiaà 75%-90% waktu manusia dihabiskan dengan berkomunikasi (Jiwanta dalam Suprapto, 2011):
        5% writing
        10% reading
        35% speaking
        50% listening

Sedangkan menurut Fiske (1990: 4), komunikasi bisa bermakna ganda:
  1. Komunikasi sebagai transmisi pesan
a.       Berhubungan dengan bagaimana pengirim dan penerima melakukan proses encoding dan decoding, adanya saluran untuk menyampaikan pesan, dan media komunikasi
b.      Aliran ini memandang komunikasi sebagai proses di mana seseorang mempengaruhi perilaku atau pemikiran orang lain.
c.       Jika pengaruh yang diharapkan oleh pengirim pesan tidak terjadi, maka aliran ini akan memandang proses komunikasi tersebut sebagai proses yang “gagal”
d.      Juga bisa disebut sebagai ‘process’ school/ aliran proses.

  1. Komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna
a.       Berhubungan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi dengan seseorang dalam rangka memproduksi makna
b.      Melibatkan istilah signification, dan tidak mempertimbangkan misunderstandings  yang bisa membuat kegagalan dalam proses komunikasi — misunderstanding bisa terjadi karena adanya perbedaan kebudayaan antara pengirim dan penerima
c.       Bagi aliran ini, studi komunikasi merupakan studi tentang teks dan budaya
d.      Metode utama yang banyak digunakan dalam aliran ini adalah semiotika (ilmu mengenai tanda dan makna).


Beberapa definisi Komunikasi
a.       Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin Communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).

b.      Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005 : 4).

Analisis Branding Coca - Cola


A. ANALISIS PERUSAHAAN 

Pada sejarahnya Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962 dan diproduksi secara lokal sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942, Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-1,500 cases Coca-Cola setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.

         Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-Cola Company.Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Induk perusahaan CCAI ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia.

CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman non-alkohol siap minum di wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari perusahaan pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. CCA mempekerjakan hampir 16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih dari 690,000 pelanggan aktif.

Saat ini CCAI memiliki 8 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung dan beroperasi dengan lebih dari 200 pusat penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia. Untuk sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk, CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.

       Penjualan produk coca cola sekitar 1,5 juta gerai minuman di seluruh Indonesia, dan  telah mendukung perekonomianmelalui 600.000 pelanggan dan 2.800 pemasok. Lebih dari 310.000 kulkas pendinginmilik kami ditempatkan di pasar. Semua pendingin dilengkapi dengan EMS, yaitu perangkat untuk mengurangi konsumsi listrik hingga 35%.

       B. ANALISIS SWOT


          1. Kekuatan (Strength)

           Kekuatan (Strength) yang dimiliki oleh Coca-Cola Company meliputi Brand Image dan Brand  Loyality yang sudah melekat kuat di masyarakat dan terbukti hingga saat ini masih menjadi pemimpin di pasar atau market leader. Formula rahasia produknya juga tidak mudah ditiru oleh para pesaing yang menjadikan produk ini tetap memiliki keunikan tersendiri. Selain itu sistem distribusinya yang telah merambah hampir keseluruh dunia tidak akan mudah untuk dikejar oleh kompetitor. Produk-produk baru yang terus menerus diluncurkan serta promosi yang gencar semakin memperkokoh posisi The Coca Cola



2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan untuk setiap bisnis harus baik diminimalkan dan dipantau agar dapat secara efektif mencapai produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha mereka. Isu kesehatan mungkin salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh  produk Coca-Cola. Masalah kandungan kalori berlebih yang diantisipasi dengan cara meluncurkan produk sugar free ternyata juga masih mendapat hambatan dari adanya isu kesehatan mengenai pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti. Selain itu produk ini juga belum mulai beralih ke produk ramah lingkungan, sementara mulai banyak minuman ringan yang memakai isu keseahatan dan lingkungan dalam kampanye produk mereka. 

           3. Peluang (Opportunity)
Pertumbuhan sebesar 7,5% yang terjadi pada pasar minuman ringan non  soda dan 8,5% pada air mineral kemasan merupakan peluang yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Coca-Cola. Hal ini sudah dilakukan dengan produknya yaitu Air mineral Ades dan produk minuman Isotonik. Selain itu menurut data masih banyak pasar di wilayah Asia Tengah dan Afrika yang tingkat konsumsi minuman ringan bersodanya masih rendah. Ini merupakan Blue Ocean bagi pemasaran Coca Cola dimasa depan.

           4. Ancaman (Threat)                  
Kompetitor baik tingkat domestik maupun level International seperti Pepsi merupakan ancaman yang patut diwaspadai. Selain itu perubahan paradigma  konsumen yang lebih health conscious serta meningkatnya harga gula, packaging dan  material lainnya merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi sedini mungkin.



BRANDING

          BRAND ARCHITECTURE
Arsitektur merek adalah struktur merek dalam suatu perusahaan untuk mendefinisikanbagaimana merek perusahaan dan sub-merek berhubungan dan saling mendukung. Brand Arsitektur menjadi elemen penting dalam konsep branding, karena banyak berperan dalam pengambilan keputusan brand strategi ketika induk perusahaan melakukan perluasan lini produk ataupun merek, karena dalam melakukan perluasan lini semua brand memiliki batas.

Brand arsitektur dibagi menjadi 6, yaitu :
a.      Product Brand
Setiap produk brand memiliki brand name dan positioning yang berbeda.
Contohnya : Unilever (Parent Brand) - Sunsilk, Clear, Close Up, dll. (Sub Brand)
Keuntungan : Jika salah satu produknya jelek maka tidak akan berpengaruh pada brand utama.
Kerugian : setiap produk mempunyai marketing sendiri sehingga cost marketingnya besar.

b.      Range Brand
Satu brand name yang digunakan oleh banyak produk dengan kategori berbeda dan saling terkait.
Contohnya : Harley Davidson produk utamanya motor tetapi ada juga kacamata, topi, helm Harley Davidson.
Keuntungan : fokus pada suatu brand name, pengelolaan lebih mudah.
Kerugian : jika sebuah produk gagal maka semua brandnya bisa rusak juga.

c.       Line Brand
Suatu brandyang digunakan oleh beberapa produk dalam satu lini , yang merupakan produk pendukung dari produk utama.
Contohnya : Biore (perawatan kulit) – Biore Body Wash, Biore Make Up Remover, Facial Foam, Pore Pack.

d.      Umbrella Brand
Product Brand menggunakan parent brandnya dengan kode untuk membedakan produk satu dengan yang lainnya.
Contohnya : Produk LG007, LG320, Nokia 3310, Nokia 3315.

e.       Share Brand
Penggabungan antara parent brand dengan product brand.
Contohnya : Samsung(Samsung Galaxy, Samsung Note, Samsung Edge)

f.       Endorse Brand
Parent Brand selalu disertakan dalam seluruh visual produk untuk memperkuat product brand. 
Contohnya : Ultrajaya.

        BRAND IDENTITY
Brand atau Merk bukan hanya sekedar logo atau nama perusahaan, melainkan image atau persepsi seseorang tentang produk atau perusahaan. Di dalam sebuah brand ada juga logo, logo dan brand memiliki fungsi sebagai identitas yang berpengaruh terhadap sebuah perusahaan. Brand membutuhkan logo untuk merepresentasi dalam membangun citra sebuah perusahaan. Proses mendefinisikan nilai, bertindak berdasarkan nilai, serta mengkomunikasikan nilai-nilai kepada pelanggan disebut sebagai proses brand building, proses untuk menunjukkan identitas merek (Brand Identity).

Adapun 4 hal yang mencakup brand identity :
a.      Positioning
Memposisiskan barang atau jasa yang ditawarkan ke konsumen sehingga target market dan audiens jelas.
b.      Slogan
Kata-kata dalam sebuah komunikasi untuk  menggambarkan sebuah produk. Variable-nya meliputi nama brand, descriptor, positioning tagline.
c.       Logo
Sebuah bentuk visual yang menggambarkan sebuah produk. Variablenya adalah logo dan visual graphic
d.      Experiential
Sebuah pengalaman menggunakan sebuah produk dan jasa tersebut.
Apabila keempat hal ini ada dalam sebuah brand maka brand identity dapat terbangun dan masyarakat bisa mengasosiasikannya tentang produk kita .


      BRAND POSITIONING
Positioning merupakan strategi untuk membangun kredibilitas di mata pelanggan. Positioning adalah tentang mendefinisikan identitas dan kepribadian brand ke dalam benak pelanggan sehingga mendapat kepercayaan pelanggan. Brand Positioning  adalah mengartikulasikan/memperlihatkan sebuah tujuan yg bisa  dicapai oleh konsumen dengan menggunakan brand tersebut dan menjelaskan kenapa brand tersebut superior untuk digunakan sehingga konsumen mau memakai brand tersebut untuk mencapai keinginannya/tujuannya.

Strategi untuk menciptakan positioning suatu produk.
a.       Penonjolan karakterisasi produk
Memilih satu di antara unsur - unsur produk yang dapat ditonjolkan. Misalnya teh botol tidak diposisikan sebagai minuman teh yang panas, namun diposisikan sebagai minuman ringan yang sama dengan cola. Sehingga teh botol bukanlah teh yang harus diminum pada saat minum teh di sore hari, tetapi minuman tepat untuk perjalanan, untuk minuman penutup setelah makan.
b.      Penonjolan harga
Pemilihan harga sebagai hal yang akan ditonjolkan. Tentu saja pengiklan maupun biro iklan harus berhati-hati dengan strategi penonjolan harga ini karena bagi konsumen, harga sering diasosiasikan dengan mutu.
c.       Penonjolan kegunaan
Suatu produk dikaitkan dengan kegunaan khusus.
d.      Posisioning menurut pemakainya
Produk disesuaikan dengan siapa yang akan memakainya.
e.       Posisioning menurut kelas produk
Beberapa produk yang "terjepit" perlu melakukan keputusan positioning yang kritis dengan mengaitkannya pada kelas produk yang bersangkutan.
f.       Posisioning dengan menggunakan simbol-simbol budaya
Simbol yang dijadikan identifikasi ini memiliki arti penting bagi konsumen.
g.      Posisioning langsung terhadap pesaing

 BRAND ESSENCE
Brand essence mengkomunikasikan manfaat unik yang disediakan oleh produk sebuah merek. Brand essence merupakan soul of brand, memuat nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh sebuah brand dengan tujuan untuk memperkuat positioning yang dibangun.

Contoh : Air Asia menjadi pilihan utama bagi masyarakat golongan menengah ke bawah ketika ingin berpergian menggunakan pesawat. Brand positioningAirAsia adalah sebagai  low-cost carrier, dimana AirAsia menawarkan tiket pesawat dengan harga yang murah dan sering melakukan promo-promo harga. Sedangkan brand essence yang ditanamkan oleh AirAsia adalah simplicity, dimana konsumen Air Asia dimudahkan dalam pemesanan tiket , proses check-in, dll.

Sebuah perusahaan yang hebat tidak hanya dapat menempatkan produknya (positioning) di benak konsumen saja, tetapi ia juga mampu menambahkan bukti yang lebih kuat lagi yaitu dengan brand essence.





Sabtu, 14 Januari 2017

PENGANTAR PERENCANANA MEDIA



Tugas dari perencana media untuk menjawab pertanyaan dan mengembangkan sebuah rencana yang memberikan pesan kreatif untuk target dengan seefektif dan seefisien mungkin. Pekerjaan menarik yang menggabungkan pemasaran, psikologi, bisnis pertunjukan, hukum, penelitian, teknologi, dan perencana sensitif, wawasan kreatif ke dalam kondisi manusia. Perencana memainkan peran ganda baik penjual dan klien. Dalam peran penjualan, perencana harus meyakinkan pengiklan dan tim agensinya sendiri bahwa mereka telah mengembangkan rencana media yang paling efektif. Inti pekerjaan perencana media : untuk membuat anggaran penggunaan media pengiklan yang paling efektif .

Media : Sistem Pengiriman Pesan


Media ada terutama untuk menyampaikan pesan konten hiburan, informasi, dan iklan kepada khalayak luas. Pengiklan menemukan media untuk sistem pengiriman yang nyaman dan relatif murah dibandingkan dengan direct mail atau saluran lain yang tidak mengandung hiburan dan informasi. Penting untuk mengenali jika konsumen memiliki kebutuhan khusus bahwa media dapat memenuhinya, seperti memberikan informasi tentang jenis produk tertentu dan merek. Pembaca dapat menelusuri majalah atau koran, berhenti untuk melihat setiap iklan yang tampaknya menarik. Ketika ada kebutuhan yang jelas untuk informasi,15 menit dihabiskan dengan Google, Bing, Wikipedia, dan mesin pencari lainnya akan memberikan seseorang saran teratas pengetahuan tentang topik apapun di bumi.
 

Perencanaan Media

Perencanaan media terdiri dari serangkaian keputusan dibuat untuk menjawab pertanyaan:
"Apa cara terbaik untuk memberikan iklan kepada calon pembeli merek atau jasa saya? "Definisi ini agak umum, tetapi menyediakan gambar luas tentang apa perencanaan media adalah semua. Seorang perencana media yang mencoba untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan spesifik berikut:

·         Berapa banyak prospek (untuk membeli merek produk tertentu p) yang saya perlukan atau bisakah saya mampu untuk mencapai?
·         Di media manakah saya harus menempatkan iklan?
·         Berapa kali dalam sebulan calon pelanggan harus melihat setiap iklan?
·         Selama bulan apa iklan harus muncul?
·         Di mana sebaiknya iklan muncul? Di pasar dan daerah mana?
·         Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan dalam setiap media?

Ketika semua pertanyaan telah diminta dan keputusan dibuat, rekomendasi, dan alasan-alasan tersebut akan disusun dalam presentasi (biasanya PowerPoint) dan dokumen tertulis yang disebut rencana media. Jika disetujui oleh pengiklan, menjadi cetak biru untuk seleksi dan digunakan untuk media. Setelah pengiklan telah menyetujui rencana tersebut, juga berfungsi sebagai panduan untuk benar-benar membeli media. Lebih baik untuk mengasumsikan bahwa setiap pertanyaan mewakili beberapa jenis masalah yang perlu dipecahkan. Beberapa masalah yang relatif sederhana, seperti, "Di mana hari dalam seminggu harus iklan televisi ditampilkan?" Masalah lain yang jauh lebih sulit, seperti, "Di mana media akan iklan yang paling mempengaruhi perilaku pembelian calon pelanggan, menghasilkan penjualan tambahan?” perencanaan media harus dianggap sebagai proses atau serangkaian keputusan yang memberikan jawaban terbaik untuk satu set masalah.


Perubahan Wajah Perencanaan Media 

Beberapa pemasar percaya bentuk media tradisional seperti televisi, surat kabar, majalah, dan radio yang ketinggalan jaman. Media massa sangat penting untuk menciptakan kesadaran yang luas dari produk dan layanan baru dan untuk memperkuat kesadaran merek yang ada. Tapi konsumen saat ini ingin informasi lebih dari yang dapat dikomunikasikan dengan media tradisional. Karena mereka mengharapkan untuk mendapatkan informasi dari internet, rencana pemasaran harus mempertimbangkan bagaimana media ini, dan terutama alat pencari seperti Google dan Bing, akan digunakan untuk membangun kesadaran yang telah dibuat dengan iklan massal.


Mengubah Peran Perencana Media 

Sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan fragmentasi penonton, peran perencana media yang telah berubah dalam iklan dan agensi media. Perencana harus memiliki basis pengetahuan yang lebih besar untuk merumuskan rencana media. Mereka tidak hanya harus tahu lebih banyak tentang media, yang telah meningkat pesat jumlahnya lebih dari 10 tahun terakhir, tetapi juga harus tahu bagaimana rencana media dapat berkontribusi untuk rencana pemasaran secara keseluruhan. Dan yang paling penting, perencana harus memiliki rasa intuitif  pada kehidupan target mereka sehingga mereka dapat memilih media yang akan mengekspos iklan pada saat yang paling tepat. Hal ini membuat perencanaan media saat ini lebih menantang, tetapi juga jauh lebih kreatif, berproses daripada sebelumnya.  Salah satu cara untuk mengevaluasi rencana media adalah mengukur seberapa efektif membantu mencapai tujuan pemasaran pengiklan. Penyebab lain dari perubahan adalah pengembangan teknik penelitian khalayak media baru dan lebih pasti. Akibatnya, penelitian lebih lanjut tersedia untuk membantu perencana memilih dari alternatif segudang. Penyebab lain dari perubahan adalah pengembangan teknik penelitian khalayak media baru dan lebih pasti. Akibatnya, banyak penelitian yang tersedia untuk membantu perencana memilih dari segudang alternatif.


Kelas Media 

Perencana ingin memisahkan media ke berbagai kelas sebagai bentuk singkatan untuk kemampuan dan karakteristik yang berasal dari bentuk fisik mereka. Biasanya, perencana mengidentifikasi media tradisional, media non-tradisional, media online, dan media khusus.  

Media Masa Tradisional
Media massa seperti koran, majalah, radio, dan televisi baik terutama cocok untuk memberikan iklan-serta berita, hiburan, dan konten-untuk pendidikan (atau massa) penonton. Perencana menemukan nilai media massa karena
1.      Media tersebut dapat dengan cepat memberikan khalayak yang besar
dengan biaya yang relatif rendah,  
2.      Mereka dapat menyampaikan iklan untuk penonton khusus saling tertarik pada redaksi media atau pemrograman,
3.      Mereka cenderung mengembangkan loyalitas yang kuat di antara penonton yang kembali ke media favorit merekamregularitas dengan tingkat tinggi.

Televisi adalah media massa tradisional yang kebanyakan orang pikirkan pertama. Revolusi digital telah menghasilkan konvergensi platform di mana orang-orang menonton program favorit mereka. Sementara kita mungkin masih menyebutnya televisi, video adalah istilah yang lebih tepat, dengan satu-satunya perbedaan menjadi platform di mana ia ditampilkan. Nielsen mengacu pada "Tiga Layar" video: televisi konvensional, streaming
video yang ditampilkan di layar komputer, dan mobile yang menampilkan konten video di
layar ponsel.

Surat kabar memiliki berita, hiburan, informasi, dan nilai-nilai katalog untuk pembaca mereka. Sebuah surat kabar umumnya memiliki pembaca yang sangat baik dari editorial berita lokal dan bahan iklan, melayani sebagai panduan membeli untuk pembaca yang mencari berbagai macam produk. Untuk produk yang sering dibeli, di mana harga yang jelas ditampilkan, koran dapat menjadi media jual yang sangat efektif. Majalah, di sisi lain, jauh lebih selektif dalam kemampuan mereka untuk secara tepat sasaran eksposur iklan.

Billboard adalah bentuk tertua dari media tradisional. Mereka menawarkan kesempatan untuk menjangkau konsumen segera sebelum mereka memasuki sebuah toko ritel, menyediakan iklan pengingat, dan telah terbukti untuk menciptakan brand awareness langsung produk baru.

Media nontradisional
Media massa tradisional semua terlibat dalam komunikasi satu arah-dari sumber ke nomor besar pemirsa, pendengar, dan pembaca menggunakan teknologi yang telah ada selama beberapa dekade. Hampir setiap cara inovatif lainnya penyampaian pesan iklan kepada konsumen dianggap sebagai media non-tradisional. Media ini menyebarkan pesan iklan melalui cara-cara tidak biasa disebut Media. Misalnya, kombinasi dari majalah dan promosi penjualan kadang-kadang disebut media non tradisional, meskipun promosi penjualan belum historis telah dikategorikan sebagai media. Iklan digital, meskipun tentu tidak tradisional, umumnya dilihat dalam kategori sendiri.
Banyak perencana media merekomendasikan menggunakan media non-tradisional, tetapi sudah ada beberapa masalah dalam menentukan apa pengiklan menerima uang. Masalah-masalah yang disebabkan oleh kurangnya pengukuran berkelanjutan dari penonton yang disampaikan oleh media ini kurang mapan. Selain itu, informasi apa yang ada biasanya disediakan oleh media sendiri, memunculkan pertanyaan tentang akurasi
dan objektivitas. Dalam kebanyakan kasus, perencana harus memperkirakan ukuran dari penonton. Advertising Association berbasis Tempat Digital (www.oab.org) telah mengembangkan standar pengukuran yang dimaksudkan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi masalah ini.

Media Online
Maraknya pilihan media online dalam 10 tahun terakhir membenarkan klasifikasi sendiri. Ini mencakup media komunikasi di mana ada interaksi real-time antara pengguna dan produsen konten melalui Internet. Konten diakses dengan browser web atau perangkat yang berfungsi sebagai browser web. Jadi ini termasuk website konvensional dilihat pada komputer pribadi; Video streaming; media sosial seperti Facebook atau LinkedIn; pemasaran mesin pencari (SEM) dengan Google, Bing, atau lainnya; ponsel jaringan-aktif; bentuk video definisi tinggi dikirim ke televisi berfungsi sebagai monitor komputer; dan bentuk online lainnya yang pasti dikembangkan.

Media Khusus
Media yang fokus dengan informasi untuk kepentingan pembaca disebut sebagai media yang niche. Media ini mengambil bentuk publikasi yang berisi editorial materi serta iklan yang berkaitan dengan pasar khusus, termasuk film, pameran dagang, pameran konvensi, CD, dan bahkan flash drive yang berisi file dengan pesan promosi dan dicap dengan logo pengiklan yang dapat digunakan oleh penerima. Media khusus lain adalah katalog. Meskipun konsumen sering meminta katalog, mereka melihat katalog lebih jarang daripada melihat media massa. Pada saat yang sama, banyak pengiklan menemukan katalog produktif karena konsumen menggunakannya sebagai panduan belanja. Salah satu bentuk katalog adalah buku telepon, yang membawa iklan tetapi juga membawa nomor.

Prosedur Umum dalam Perencanaan Media
Pertimbangan pemasaran harus mendahului perencanaan media. Perencanaan media tidak pernah dimulai dengan jawaban untuk pertanyaan seperti, "Media mana yang harus saya pilih?" atau "Apakah saya harus menggunakan televisi atau majalah?" Perencanaan tumbuh dari masalah pemasaran yang perlu diselesaikan. Memulai tanpa mengetahui atau memahami yang mendasari masalah pemasaran adalah tidak logis, karena media adalah  alat utama untuk mengimplementasikan strategi pemasaran. Titik awal untuk rencana media harus menjadi analisis situasi pemasaran. Analisis ini dibuat agar kedua pemasaran dan perencana media bisa mendapatkan pandangan bagaimana perusahaan telah beroperasi dibandingkan dengan pesaingnya di total pasar. Analisis ini berfungsi sebagai sarana pembelajaran rincian masalah, di mana kemungkinan berbohong untuk solusinya, dan di mana perusahaan dapat memperoleh keuntungan lebih dari pesaing di pasar. Setelah menganalisis situasi pemasaran, pemasaran dan media perencana merancang strategi pemasaran dan rencana tujuan pemasaran dan menguraikan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika strategi pemasaran membutuhkan iklan, tujuan umum adalah untuk berkomunikasi kepada konsumen, informasi yang membantu mencapai tujuan pemasaran. Media adalah sarana dimana iklan
dikirim ke pasar.

Setelah rencana pemasaran telah dirancang, strategi kreatif iklan juga harus ditentukan. Terdiri dari keputusan tentang apa yang harus dikomunikasikan, bagaimana akan dieksekusi, dan apa yang seharusnya dicapai. Perencanaan media dipengaruhi oleh strategi kreatif iklan karena beberapa strategi kreatif yang lebih cocok untuk satu media daripada yang lain. Misalnya, jika suatu produk memerlukan demonstrasi, televisi adalah media terbaik. Jika iklan harus ditampilkan dalam warna tinggi kesetiaan, majalah atau suplemen koran yang lebih baik. Sampai saat ini, seseorang selain perencana media telah membuat keputusan yang pada akhirnya akan mempengaruhi rencana media. Pemasaran atau marketing bertanggung jawab untuk analisis situasi dan rencana pemasaran, meskipun perencana media yang kadang-kadang terlibat pada awal pemasaran. 

Sebuah strategi media adalah serangkaian tindakan yang dipilih dari beberapa alternatif yang mungkin untuk mencapai  tujuan media yang terbaik. Strategi media akan mencakup keputusan seperti macam media harus digunakan, apakah iklan siaran nasional atau tempat yang harus digunakan, bagaimana iklan harus dijadwalkan, dan banyak keputusan lainnya.

Sebuah rencana media adalah disesuaikan dan dirancang tegas untuk memenuhi kebutuhan pengiklan pada waktu tertentu untuk tujuan pemasaran tertentu. Sebuah rencana media tidak boleh salinan rencana tahun lalu dengan biaya baru, atau itu hanyalah sebuah bentuk kosong dengan ruang yang bisa diisi cepat dengan tanggal yang dipilih untuk menjalankan iklan. Setiap rencana media harus berbeda dari sebelumnya untuk produk yang sama.


Source : Advertising Media Planning by Jack Z. Sissors and Roger B. Baron